twitter


Pertama buka software R-Programming. Kemudian input data pada R Console “data = c (41, 45, 49, 51, 52, 53, 55, 56, 63, 57, 57, 58, 59, 60, 61, 67, 62, 56, 63, 35, 65, 65, 65, 67, 73, 61, 69, 69, 96, 69, 70,71, 71, 77, 79, 73, 93, 81, 75, 75, 77, 89, 67, 79, 79, 81, 59, 83, 83, 87, 89, 71, 92, 81, 65, 84, 73, 77, 67, 73)” lalu Enter.

Kemudian ketik, lalu Enter.
> sort (data) ==> Digunakan untuk mengurutkan data dari yang nilai yang terkecil sampai yang terbesar
> max (data) ==> Digunakan untuk mencari nilai tertinggi
> min (data) ==> Digunakan untuk mencari nilai terendah
> length (data) ==> Digunakan untuk mencari banyaknya data yang di input
> jmlkelas = 1+(3.322*log10(length(data))) ==> Rumus untuk menentukan jumlah kelas dari tabel distribusi frekuensi yang akan dibuat
> jmlkelas ==> Digunakan untuk memanggil variabel jmlkelas dari rumus "1+(3.322*log10(length(data)))"
> jmlkelas = round(jmlkelas) ==> Rumus untuk pembulatan bilangan jumlah kelas dari tabel distribusi frekuensi yang akan dibuat
> jmlkelas ==> Digunakan untuk memanggil variabel jmlkelas dari rumus "round(jmlkelas)"
> jangkauan = max(data)-min(data) ==> Rumus untuk menentukan nilai jangkauan
> jangkauan ==> Digunakan untuk memanggil variabel jangkauan dari rumus "max(data)-min(data)"
> interval=jangkauan/jmlkelas ==> Rumus untuk menentukan interval kelas
> interval ==> Digunakan untuk memanggil variabel interval dari rumus "jangkauan/jmlkelas"
> interval = round(interval) ==> Rumus untuk menentukan jumlah kelas
> interval ==> Digunakan untuk memanggil variabel interval dari rumus "round(interval)"
> frek=function(x,y,z) ==> Fungsi untuk menyeleksi data terhadap kelas yang tersedia
+ {
+ a=0
+ for(i in 1 : length(data))
+ {
+ if(x[i]>=y&&x[i]<=z)
+ {
+ a=a+1
+ }
+ }
+ print(a)
+ }
> frek ==> Digunakan untuk membentuk tabel distribusi frekuensi
> frek(data,35,43) ==> Frekuensi data yang akan diseleksi dari angka 35 sampai angka 43
> frek(data,44,52) ==> Frekuensi data yang akan diseleksi dari angka 44 sampai angka 52
> frek(data,53,61) ==> Frekuensi data yang akan diseleksi dari angka 53 sampai angka 61
> frek(data,62,70) ==> Frekuensi data yang akan diseleksi dari angka 62 sampai angka 70
> frek(data,71,79) ==> Frekuensi data yang akan diseleksi dari angka 71 sampai angka 79
> frek(data,80,88) ==> Frekuensi data yang akan diseleksi dari angka 80 sampai angka 88
> frek(data,89,97) ==> Frekuensi data yang akan diseleksi dari angka 89 sampai angka 97

Ketikan yang berwarna merah adalah inputnya dan ketikan berwarna biru adalah outputnya.


Pertama untuk membuka program cobol, kita terlebih dahulu harus masuk ke Command Prompt. Kemudian masuk ke folder COBOL dengan cara mengetik “cd cobol” pada disk tempat penyimpanan COBOL, lalu Enter. Setelah itu buat nama file dengan cara mengetik “edit namafile.cob” misalnya “edit Hitung.cob”, lalu Enter. Setelah masuk, ketikan coding seperti Gambar 2.1 dimulai pada kolom 8 dan pada baris ke-11 ketikan coding pada kolom 12.

Gambar 2.1

Jika sudah selesai, program di simpan. Kemudian Exit. Lalu compile program dengan cara mengetik “cobol namafile.cob” misalnya program yang disimpan diberi nama “Hitung.cob” maka ketik “cobol Hitung.cob”, lalu Enter sebanyak 3x dan akan tampil seperti Gambar 2.2. Program harus “No errors or warnings”, Jika salah 1 maka program tidak dapat di running. Jika sudah tidak ada yang error, maka running program dengan cara mengetik “runcobol Hitung.cob”, lalu Enter. Output akan tampil seperti Gambar 2.3.

Gambar 2.2

Gambar 2.3

       identification division. ==> Divisi ini berguna sebagai identifikasi program COBOL yang kita buat misalnya “author” dan “program-id”
       program-id. Hitung. ==> Nama program dengan nama “Hitung”
       author. Tri Sutrisno. ==> Nama pembuat dengan nama “Tri Sutrisno”
       data division. ==> Divisi ini berguna untuk mendeskripsikan variable-variabel dan
jenis tipe data yang digunakan dalam program COBOL
       working-storage section. ==> Digunakan untuk mendeklarasikan variabel dan tipe data yang digunakan dalam program COBOL
       77 angka pic 9(5). ==> Level number 77 digunakan untuk menyatakan variable independent (berdiri sendiri), hanya ada working-storage section. Variabel diberi nama “angka”. “pic 9(5)” digunakan untuk menyimpan data dalam bentuk numeric. Jumlah karakter pada picture karakter 9 adalah 5 yang ditempatkan dengan menggunakan tanda kurung “( )”
       77 angka2 pic 9(5).
       77 hasil pic 9(5).
       screen section. ==> Section ini berguna untuk mengatur bentuk format dari layar input maupun output.
       01 hapus. ==> Level number 01 digunakan sebagai awal dari record “hapus”
           02 blank screen. ==> Perintah untuk membersihkan layar
       01 masukan. ==> Level number 01 digunakan sebagai awal dari record “masukan”
           02 line 1 column 1 value 'Angka Pertama:'. ==> Level number 02 digunakan untuk mengisi keterangan dari record pada baris 1 kolom 1 dengan nilai yang akan ditampilkan dengan nama “Angka Pertama:”
           02 column plus 2 pic z(5) to angka. ==> Level number 02 digunakan untuk mengisi keterangan dari record kolom “Angka Pertama:“ ditambah 2. “pic z(5)” digunakan untuk menghilangkan nilai 0 di depan bilangan yang digunakan bersama picture karakter 9. Jumlah karakter pada picture karakter z adalah 5 untuk variable “angka”
           02 line 2 column 1 value 'Angka Kedua:'.
           02 column plus 2 pic z(5) to angka2.
       01 keluaran.
           02 line 5 column 1 value 'Hasil:'.
           02 column plus 2 pic z(5) from hasil.
       procedure division. ==> Divisi ini merupakan inti dari bahasa pemrograman COBOL karena pada divisi inilah semua statement instruksi dibuat
       mulai. ==> Difisi ini digunakan untuk memulai program
           display hapus. ==> Digunakan untuk menampilkan output dari record “hapus”
           display masukan. ==> Digunakan untuk menampilkan output dari record “masukan”
           accept masukan. ==> Digunakan untuk menerima input dari record “masukan”
           compute hasil = angka + angka2. ==> Digunakan untuk menghitung hasil dari variabel “angka + angka2”
           display keluaran. ==> Digunakan untuk menampilkan output dari record “keluaran”
           stop run. ==> Digunakan untuk menghentikan proses program


Pertama untuk membuka program cobol, kita terlebih dahulu harus masuk ke Command Prompt. Kemudian masuk ke folder COBOL dengan cara mengetik “cd cobol” pada disk tempat penyimpanan COBOL, lalu Enter. Setelah itu buat nama file dengan cara mengetik “edit namafile.cob” misalnya “edit Tri.cob”, lalu Enter. Setelah masuk, ketikan coding seperti Gambar 1.1 dimulai pada kolom 8 dan pada baris ke-13 ketikan coding pada kolom 12.

Gambar 1.1

Jika sudah selesai, program disimpan. Kemudian Exit. Lalu compile program dengan cara mengetik “cobol namafile.cob” misalnya program yang disimpan diberi nama “Tri.cob” maka ketik “cobol Tri.cob”, lalu Enter sebanyak 3x dan akan tampil seperti Gambar 1.2. Program harus “No errors or warnings”. Jika ada yang salah, maka program tidak dapat di running. Jika sudah tidak ada yang error, maka running program dengan cara mengetik “runcobol Tri.cob”, lalu Enter. Output akan tampil seperti Gambar 1.3.

Gambar 1.2

Gambar 1.3

       identification division. ==> Divisi ini berguna sebagai identifikasi program COBOL yang kita buat misalnya “author” dan “program-id”
       program-id. Tri. ==> Nama program dengan nama “Tri”
       author. Tri Sutrisno. ==> Nama pembuat dengan nama “Tri Sutrisno”
       environment division. ==> Divisi ini berguna untuk memberikan informasi peralatan yang digunakan dalam program
       data division. ==> Divisi ini berguna untuk mendeskripsikan variable-variabel dan jenis tipe data yang digunakan dalam program COBOL
       working-storage section. ==> Digunakan untuk mendeklarasikan variabel dan tipe data yang digunakan dalam program COBOL
       77 nama1 pic a(30). ==> Level number 77 digunakan untuk menyatakan variable independent (berdiri sendiri), hanya ada working-storage section. Variabel diberi nama “nama1”. “pic a(30)” digunakan untuk menyimpan data dalam bentuk alphabetic dan bersifat rata kiri. Jumlah karakter pada picture karakter a adalah 30 yang ditempatkan dengan menggunakan tanda kurung “( )”
       77 nama2 pic a(30).
       77 nama3 pic a(30).
       77 nama4 pic a(30).
       screen section. ==> Section ini berguna untuk mengatur bentuk format dari layar input maupun output.
       01 hapus. ==> Level number 01 digunakan sebagai awal dari record “hapus”
           02 blank screen. ==> Perintah untuk membersihkan layar
       01 masukkan. ==> Level number 01 digunakan sebagai awal dari record “masukkan”
           02 line 1 column 8 value 'Nama Pengurus'. ==> Level number 02 digunakan untuk mengisi keterangan dari record pada baris 1 kolom 8 dengan nilai yang akan ditampilkan dengan nama “Nama Pengurus”
           02 line 2 column 1 value 'Ketua: '. ==> Level number 02 digunakan untuk mengisi keterangan dari record pada baris 2 kolom 1 dengan nilai yang akan ditampilkan dengan nama “Ketua: ”
           02 column plus 2 pic a(30) to nama1. ==> Level number 02 digunakan untuk mengisi keterangan dari record kolom “Ketua: “ ditambah 2 dengan picture karakter a adalah 30 untuk variable “nama1”
           02 line 3 column 1 value 'Wakil: '.
           02 column plus 2 pic a(30) to nama2.
           02 line 4 column 1 value 'Sekretaris: '.
           02 column plus 2 pic a(30) to nama3.
           02 line 5 column 1 value 'Bendahara: '.
           02 column plus 2 pic a(30) to nama4.
       01 keluaran. ==> Level number 01 digunakan sebagai awal dari record “keluaran”
           02 line 10 column 8 value 'Susunan Panitia'.
           02 line 13 column 12 value 'Ketua'.
           02 line plus 1 column 8 pic a(30) from nama1.
           02 line 16 column 12 value 'Wakil'.
           02 line plus 1 column 8 pic a(30) from nama2.
           02 line 19 column 1 value 'Sekretaris'.
           02 line plus 1 column 3 pic a(30) from nama3.
           02 line 19 column 20 value 'Bendahara'.
           02 line plus 1 column 21 pic a(30) from nama4.
       procedure division. ==> Divisi ini merupakan inti dari bahasa pemrograman COBOL karena pada divisi inilah semua statement instruksi dibuat
       mulai. ==> Difisi ini digunakan untuk memulai program
           display hapus. ==> Digunakan untuk menampilkan output dari record “hapus”
           display masukkan. ==> Digunakan untuk menampilkan output dari record “masukkan”
           accept masukkan. ==> Digunakan untuk menerima input dari record “masukkan”
           display keluaran. ==> Digunakan untuk menampilkan output dari record “keluaran”
           stop run. ==> Digunakan untuk menghentikan proses program


Manajemen Data Telematika adalah pengembangan dan penerapan arsitektur, kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara benar menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Jadi, Manajemen data telematika merupakan prosedur yang menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan bantuan telematika. Contohnya yaitu client server yang dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Setiap instance dari komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan setiap instance yang menyediakan layanan disebut sebagai server. Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperti MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.

Client Server
Client Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari server. Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi.

Karakteristik Client Server
1.      Service (layanan)
-          Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda
-          Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya
-          Server sebagai “provider”
-          Client sebagai “server”
2.      Sharing Resources (sumber daya)
Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya.
3.      Asymmetrical Protocol (protokol yang tidak simetris)
Many to one relationship antara client dan server. Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client.
4.      Transparasi Lokasi
Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan. Lokasi server harus mudah diakses dari client.
5.      Mix and Match
Perbedaan server client platforms.
6.      Pesan Berbasiskan Komunikasi
Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan permintaan dan jawaban.
7.      Pemisahan Interface dan Implementasi
Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.

Keuntungan Client Server
Berikut ini akan dijelaskan beberapa keuntungan dari penggunaan Client Server dalam sebuah jaringan :
1.      Client server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.
2.      Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki server tanpa mengganggu client.
3.      Semua data disimpan di server. Server dapat mengkontrol akses terhadap resources, hanya yang memiliki autorisasi saja.
4.      Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada peer-to-peer, update data sulit.
5.      Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula.

Kelemahan Client Server
Dibalik keuntungan dan keunggulan, pasti ada kelemahan. Begitu pun untuk client server. Client server memiliki beberapa kelemahan, diantaranya :
1.      Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server secara simultan, maka server akan overload.
2.      Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.
3.      Pada client-server, ada kemungkinan server fail.
4.      Pada P2P networks, resources biasanya didistribusikan ke beberapa node sehingga masih ada node yang dapat meresponse request.

Arsitektur Client Server
  1. Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan PC.
  2. Masing-masing PC memiliki penyimpan tersendiri.
  3. Berbagi hardware atau software.

Referensi :