twitter


Konflik
Perusahaan manapun pasti pernah mengalami konflik, maupun konflik internal ataupun eksternal. Mulai dari tingkat individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup konflik yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen.  Contoh lainnya dari konflik yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen.  Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak konflik dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan.  Apakah hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.

Penanganan Konflik
Cara penanganan konflik dapat dilakukan dengan cara melakukan pengawasan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak.

Hal ini dilakukan untuk :
·        Mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak.
·        Memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan baru.
·        Mengetahui penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam rencana awal (planning) terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang direncanakan.
·        Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program (fase/tingkat pelaksanaan).
·        Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

Perusahaan yang Berkembang
Perusahaan yang berkembang adalah perusahaan yang menerapkan sistem Go Publik dan kerjasama. Yang di maksud Go Publik adalah kita membuka pintu untuk masyarakat / investor yang ingin berinvestasi. Perusahaan yang sudah Go Publik disebut dengan Perusahaan Terbuka. Contoh sederhananya adalah perusahaan waralaba yang mengajak masyarakat / investor untuk menanam saham atau membuka franchise.
Jadi dalam sistem Go Publik terjadi kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat / investor yang ingin menanam saham atau membuka franchise untuk berinvestasi.

Perusahaan yang Tidak Berkembang
Perusahaan yang tidak berkembang adalah perusahaan yang mengalami kebangkrutan. Hal ini terjadi karena tidak adanya pengawasan.

Fungsi Pengawasan yaitu :
·        Eksplanasi, pengawasan menghimpun informasi yang dapat menjelaskan mengapa hasil-hasil kebijakan publik dan program yang dicanangkan berbeda.
·        Akuntansi, pengawasan menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk melakukan akuntansi atas perubahan sosial ekonomi yang terjadi setelah dilaksanakannya sejumlah kebijakan publik dari waktu ke waktu.
·        Pemeriksaan, pengawasan membantu menentukan apakah sumberdaya dan pelayanan yang dimaksudkan untuk kelompok sasaran maupun konsumen tertentu memang telah sampai kepada mereka.
·        Kepatuhan, pengawasan bermanfaat untuk menetukan apakah tindakan dari para administrator program, staf dan pelaku lain sesuai dengan standar dan prosedur yang dibuat oleh legislator, instansi pemerintah dan atau lembaga professional.
Jika hal tersebut tidak dilakukan secara benar dan teratur, maka perusahaan dapat mengalami kebangkrutan.

Perkembangan UKM yang Maju
UKM adalah singkatan dari Usaha Kecil Menengah. Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UKM mempunyai peranan yang penting, terutama dalam bidang ekspor. Peranan UKM tersebut menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh dua departemen yaitu :
  1. Departemen Perindustrian dan Perdagangan
  2. Departemen Koperasi dan UKM
Namun demikian, usaha pengembangan yang telah dilaksanakan masih belum memuaskan hasilnya, karena pada kenyataannya kemajuan UKM sangat kecil dibandingkan kemajuan yang dicapai usaha besar.

Dari nilai ekspor nasional BPS pada tahun 1998 ekspor industri kecil dan menengah hanya 6,2%, nilai ini jauh tertinggal bila dibandingkan ekspor usaha kecil negara-negara lain seperti :
  • Taiwan (65%)
  • Cina (50%)
  • Vietnam (20%)
  • Hongkong (17%)
  • Singapura (17%)
Oleh karena itu perlu dibuat kebijakan yang tepat untuk mendukung UKM seperti :
  • Perizinan
  • Teknologi
  • Struktur
  • Manajemen
  • Pelatihan
  • Pembiayaan

0 komentar:

Posting Komentar