twitter


Form1
Private Sub Command1_Click()
Module1.shutdown 0
End Sub

Private Sub Command2_Click()
MsgBox "Shutdown", vbInformation, "Info"
End Sub

Module1
Public Declare Function shutdown Lib "Shell32" Alias "#60" (ByVal sparam As Long) As Long


Pada saat program dijalankan akan tampil Form1. Klik Pesan Shutdown untuk menampilkan message box yang bertuliskan Shutdown. Klik Shutdown untuk memanggil system Shell32 yang ada pada module1 yang digunakan untuk proses mematikan komputer pada windows.


Dan akan tampil seperti ini.


Pertama ketikan koding seperti pada Form1 yang telah dibuat sebelumnya. Jika Sudah selesai, simpan dan jalankan project yang telah dibuat.


Form1
Private Sub explode(ByRef frm As Form, ByRef efek As Boolean)

With frm
.Width = 0
.Height = 0
.Show

If efek Then
For x = 0 To 10000 Step 50
.Move (Screen.Width - .Width) / 2, (Screen.Height - .Height) / 2, x, x
DoEvents
Next
For x = 10000 To 0 Step -50
.Move (Screen.Width - .Width) / 2, (Screen.Height - .Height) / 2, x, x
DoEvents
Next
End
End If
End With
End Sub

Private Sub Form_Load()
explode Me, 1
End Sub

Private Sub form_unload(cancel As Integer)
cancel = 1: explode Me, 0
End Sub

Pada saat program dijalankan akan tampil layar dari kecil menjadi besar, kemudian menjadi kecil kembali dan tertutup. Besar dapat di atur dari coding For x = 0 To 10000 Step 50. Jadi tampilan form akan membesar dari 0 sampai 10000 dengan step sebesar 50. .Move (Screen.Width - .Width) / 2, (Screen.Height - .Height) / 2, x, x coding untuk merubah layar membesar ke samping dan ke atas pada kondisi For x.

For x = 10000 To 0 Step -50
.Move (Screen.Width - .Width) / 2, (Screen.Height - .Height) / 2, x, x
Untuk merubah layar membesar ke samping dan ke atas pada kondisi For x = 10000 sampai 0 dengan step -50. Jadi tampilan form akan mengecil dari ukuran 10000 sampai 0 dengan step -50 karena form berubah dari besar ke kecil.


Form1

Private Sub Exit_Click()
End
End Sub

Private Sub F2_Click()
Form1.Hide
Form2.Show
End Sub

Private Sub F3_Click()
Form1.Hide
Form3.Show
End Sub

Form2
Private Sub Back_Click()
Form2.Hide
Form1.Show
End Sub

Private Sub Timer1_Timer()
Label1.Visible = Not Label1.Visible
End Sub

Form3
Private Sub Back_Click()
Form3.Hide
Form1.Show
End Sub

Private Sub Command1_Click()
Text1.Text = UCase$(Text1.Text)
End Sub

Private Sub Command2_Click()
Text1.Text = LCase$(Text1.Text)
End Sub

Private Sub Command3_Click()
Text1.Text = Clear
Text1.SetFocus
End Sub

Pada saat program dijalankan akan tampil Form1. Kemudian klik File yang sudah dibuat pada Menu Editor. Saat di klik akan tampil Form2 dan Form3. Klik Form2 untuk masuk Form2, Klik Form3 untuk masuk ke Form3, klik Exit untuk keluar dari program.


Di Form2 akan tampil kata “Hello” secara berkedap kedip yang sudah dibuat pada Label1. Tekan Kembali untuk kembali ke Form1 dan Form2 akan tertutup.


Jika tekan Form3 pada Menu File di Form1 akan tampil seperti ini. Kemudian ketik nama pada TextBox.


Dengan memakai coding ini Text1.Text = UCase$(Text1.Text) yang diisi pada command1 maka jika tekan Besar maka tampilan huruf akan besar semuanya.


Dengan memakai coding ini Text1.Text = LCase$(Text1.Text)yang diisi pada command2 maka jika tekan Kecil maka tampilan huruf akan kecil semuanya. Tekan Hapus untuk menghapus text yang ada pada TextBox. Tekan Kembali untuk kembali ke Form1 dan Form3 akan tertutup.



Wacana Ilmiah

Pengertian Wacana Ilmiah

Karya Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. adapun pengertian lain tentang kara ilmiah dimana dikatakan bahwa karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Yang termasuk dalam wacana ilmiah adalah makalah, artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi.

Contoh Wacana Ilmiah
Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya.

Batuk terjadi karena rangsangan tertentu, misalnya debu di reseptor batuk (hidung, saluran pernapasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat syaraf ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini akan memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah batuk.

Wacana Non Ilmiah

Pengertian Wacana Non Ilmiah
Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting, dan sebagainya. Yang termasuk dalam wacana non ilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.

Contoh Wacana Non Ilmiah
Pulang Cepat (naskah drama)

Hujan deras mengguyur kota Jakarta, sehingga terjadi banjir dimana-mana. Ada seorang mahasiswa bernama Tri. Di saat yang lainnya terjebak hujan dan banjir, dia tetap datang ke kampus. Karena mahasiswa yang hadir hanya sedikit, akhirnya dia menemui dosen yang akan mengajarnya di Sekretariat Dosen.

Tri : Pak, nanti masuk kelas gak?
Dosen : Mahasiswa yang hadir ada berapa?
Tri : Cuma 4 orang pak.. (dosen pun tertawa mendengarnya)
Dosen : Kalau begitu kalian absen saja.

Kemudian Tri dan temannya mengisi absensi.

Tri : Pak, katanya hari ini mau bahas soal ya?
Dosen : Soalnya mana? ada yang bawa?
Tri : Gak ada yang bawa pak.. (sambil menggelengkan kepala) ada kisi-kisi atau latihan soal gak dari bapak?
Dosen : Nanti saya coba cari-cari dulu deh soalnya.
Tri : Jadi nanti bapak masuk kelas gak? (menanyakan lagi, karena pertanyaan sebelumnya belum dijawab)
Dosen : Ya dimaklumi saja deh.. karena mahasiswanya cuma sedikit, hari ini diliburkan saja.
Tri : Bearti hari ini boleh langsung pulang ya pak?
Dosen : (Kemudian dosen menganggukan kepala)


IMO seri android, kini bertambah dengan diluncurkanya IMO S78 Glory dan S88 Discovery. Kedua Ponsel ini dapat dikatakan kaya akan fitur dan disain yang bergaya. Dengan kisaran harga yang masih di kelas menengah dan akhir, Anda dapat mempertimbangkan ponsel android ini jika anggaran belanja Anda sekitar 1 juta.

IMO S78 Glory dengan prosesor berkekuatan 1 Ghz bersistem operasi android 2.3 Gingerbread, dilengkapi teknologi HSDPA untuk akses internet kecepatan tinggi. Selain itu, IMO S78 Glory juga dibekali layar 4 inci, kamera 3,2 MegaPixel, WiFi 802.11 a/b/g/n yang dilengkapi dukungan Wi-Fi hotspot. Kapasitas baterai dikatakan besar, yaitu Li-Ion 1600 mAh. Baterai berenergi besar ini mampu memberikan masa aktif lebih lama dalam melakukan browsing, streaming, maupun mendengarkan musik.

Produk IMO satunya lagi bernama IMO S88 Discovery, dengan prosesor dual core 1 GHz mampu meggunakan sistem operasi android terbaru versi 4.0 Ice Cream Sandwich. IMO Discovery pun didukung oleh akses internet HSDPA dengan layar yang lebih luas dari IMO S78 Glory, yaitu 4.3 inci. Juga, dibekali fasilitas kamera 8.0 MegaPixel yang diyakini bisa menghasilkan gambar potret berkualitas baik.

IMO S78 Glory dan S88 Discovery, terintegrasi pula dengan teknologi GPS yang memudahkan pengguna mencari lokasi dengan dukungan peta digital dari Google. Fasilitas lainnya Dual On GSM, Bluetooth, WiFi, Play Store dan lainnya.


  • Jaringan: Dual Band GSM, 3G
  • Dimensi: 123 x 67 x 12 mm
  • Berat: 151 gr
  • Layar: TFT, capacitive touchscreen, multi touch 5 point, 320 x 480 piksel, 4 inci
  • Kamera utama: 3.2 MP, video
  • Kamera sekunder: 0.3 MP
  • Memori: RAM 512 MB + NAND FLASH 512 MB, microSD hingga 32 GB
  • OS: Android OS, v 2.3.6 (Gingerbread)
  • Prosesor: ARMv7 1 GHz, MTK 6575
  • Transfer data: GPRS, EDGE, HSDPA
  • Konektivitas: Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, Wi-Fi hotspot; Bluetooth A2DP, USB v2.0
  • Fitur lain: Dual SIM, G sensor, sms, mms, chatting ,email, browser HTML, radio, GPS; Baterai: Li-Ion 1600 mAh
  • Jaringan: Dual Band GSM, 3G
  • Dimensi: 130 x 69 x 10.8 mm
  • Layar: TFT, capacitive touchscreen, multi touch 5 point, 800 x 480 piksel, 4.3 inci
  • Kamera utama: 8 MP, video
  • Kamera sekunder: 0.3 MP
  • Memori: RAM 512 MB + NAND FLASH 4 GB, microSD hingga 32 GB
  • OS: Android OS, v 4.0 (Ice Cream Sandwich); 
  • Prosesor: Dual Core 1 GHz, MTK 6577
  • Transfer data: GPRS, EDGE, HSDPA; Konektivitas: Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, Wi-Fi hotspot; Bluetooth A2DP, microUSB v2.0
  • Fitur lain: Dual SIM, G sensor, sms, mms, chatting ,email, browser HTML, flash player, radio, GPS, A-GPS; Baterai: Li-Ion 1800 mAh


Pada bagian berikut akan diperhatikan kesalahan-kesalahan penbentukan kata, baik dalam bahasa lisan maupun dalam bahasa tulisan.

A.    Penganggalan Awalan Me-
Penganggalan pada judul cerita dalam surat kabar diperbolehkan. Namun, dalam teks beritanya awalan me- harus eksplisit. Dibawah ini diperhatikan bentuk yang salah dan bentuk yang benar.
Contoh:
1. Indonesia luncurkan pesawat sukhoi (salah)
2. Indonesia meluncurkan pesawat sukhoi (benar)

B.    Penagnggalan Awalan Ber-
Kata-kata yang berawalan Ber- sering mengandalkan awalan Ber. Padahal awalan Ber harus dieksplisitkan secara jelas. Berikut ini contoh salah dan benar dalam pemakaian.
Contoh:
1. Sampai jumpa Minggu depan (salah)
2. Sampai berjumpa Minggu depan (benar)

C.    Peluluhan Bunyi 'c'
Kata dasar yang diawali bunyi c sering menjadi luluh apabila mendapat awalan me. Padahal tidak seperti itu.
Contoh:
1. Budi sedang menyuci sepatu (salah)
2. Budi sedang mencuci sepatu (benar)

D.    Penyengauan Kata Dasar
Ada gejala penyengauan bunyi awal kata dasar, penggunaan kata dasar ini sebenarnya adalah ragam lisan yang dipakai dalam ragam tulis. Akhirnya pencampuran antara ragam lisan dan ragam tulis menimbulkan suatu bentuk kata yang salah dalam pemakaian.
Contoh:
Nyopet, mandang, nulis, dan nambrak. Dalam bahasa Indonesia kita harus menggunakan kata-kata mencopet,memandang, menulis, dan menembrak.

E.    Bunyi s, k, p, dan t yang Tidak Luluh
Kata dasar yang bunyi awalnya s, k, p, atau t sering tidak luluh jika mendapat awalan me atau pe. Padahal menurut kaidah buku bunyi-bunyi itu harus lebur menjadi bunyi sengau.
Contoh:
1. Semua Warga Negara Indonesia harus mentaati peraturan yang berlaku (salah)
2. Semua Warga Neraga Indonesia harus menaati peraturan yang berlaku (benar)

F.    Awalan Ke- yang Kelirugunaan
Pada kenyataan sehari-hari, kata-kata yang seharusnya berawalan ter sering diberi awalan ke. Hal itu disebabkan oleh kekurang cermatan dalam memilih awalan yang tepat.
Contoh:
1. Pengendara sepeda itu meninggal karena ketambrak oleh mobil (salah)
2. Pengendara sepeda itu meninggal karena tertambrak oleh mobil (benar)
Perlu tiketahui bahwa awalan ke hanya dapat menempel pada kata bilangan. Selain di depan kata bilangan, awalan ke tidak dapat dipakai kecuali pada kata kekasih, kehendak, dan ketua.

G.    Pemakaian Akhiran –ir
Pemakaian kata akhiran –ir sangat produktif dalam penggunaan bahasa Indonesia sehari-hari. Padahal, dalam bahasa Indonesia baku untuk akhiran –ir adalah asi atau isasi.
Contoh:
1. Saya tidak sanggup mengkoordinir kegiatan itu (salah)
2. Saya tidak sanggup mengkoordinasi kegiatan itu (benar)

H.    Padanan yang Tidak Serasi
Terjadi ketika pemakaian bahasa yang kurang cermat memilih padanan yang serasi, yang muncul dalam kehitupan sehari-hari adalah padanan yang tidak sepadan atau yang tidak serasi. Hal itu, terjadi karena dua kaidah yang berselang, atau yang bergabung dalam sebuah kalimat.
Contoh:
1. Karena modal di bank terbatas sehingga tidak semua pengusaha lemah memperoleh kredit. (salah)
2. Karena modal di bank terbatas, tidak semua pengusah lemah memperoleh kredit (benar)
3. Modal di bank terbatas, sehingga tidak semua pengusah lemah memperoleh kredit (benar)
Bentuk-bentuk diatas adalah bentuk yang menggabungkan kata karena dan sehingga, kata apabila dan maka, dan kata walaupun dan tetapi.

I.    Pemakaian Kata Depan di, ke, dari, bagi, pada dan daripada
Dalam pemakaian sehari-hari, pemakaian kata di, ke, dari, bagi, dan daripada sering dipertukarkan.
Contoh:
1. Putusan dari pada gubernur itu melegakan hati rakyat. (salah)
2. Putusan gubernur itu melegakan hati rakyat. (benar)